Hal - Hal yang Terlewatkan

Gue ngga menyangka, sangat ngga menyangka. Semua ini terjadi begitu saja, sangat cepat. Gue sama sekali ngga bisa lagi tahu. Itu adalah waktu, yang membuat gue kehilangan arah. Gue mungkin terlalu tidak menghargai waktu. Gue terjebak di rumah gue yang lama, sedangkan seharusnya gue sudah ada dirumah yang baru. Rumah lama ini membuat euforia yang dalam buat gue.

Waktu. Lima huruf dari satu kata. Sekarang gue mulai membenci waktu, dia berlalu seakan-akan angin. Gue ngga menyangka tahun ini gue sudah duduk di kelas IX, duduk di kelas IX rasanya campur aduk. Ada senangnya, ada sedihnya. Senangnya ketika melihat kebelakang, sudah bisa maju ke fase berikutnya. Sedihnya, saking banyaknya gue sampai ngga tega untuk menuliskan. Pertama, gue harus kembali menyesuaikan diri dengan teman baru, meski beberapa teman yang lain sudah gue kenal sebelumnya. Kedua, kami yang dulu sama-sama kelas X, harus pisah jalan. Kami satu sekolah, tapi beda kelas merupakan jarak yang lumayan untuk membuat suasana berbeda saat bertemu lagi. Percayalah.

Besok, tepatnya tanggal 10 September 2016, sekolah gue berulang tahun, tepatnya kurang tau berapa. Ulang tahun sebelumnya juga sempat gue ceritain, hanya gue malah mengorek post lama. Sebenarnya sekolah gue berulang tahun tanggal 9, tapi karena jatuhnya di hari Jumat, jadi diundur ke hari Sabtu. Jumat ini juga ngga PBM karena beberapa lomba sedang diadakan. Beberapa orang senang, ketika tahu sekolah akan berulang tahun lagi. Gue juga begitu, tapi entah kenapa ada yang ganjal gue rasa. Gue merasa sudah ditinggalkan oleh waktu, tanpa pamit. Gue sudah merasa berada titik dimana gue sudah tidak tau lagi membedakan bahagia sesungguhnya dan bahagia yang datang mampir-mampir.

Gue cuma berharap, dengan berjalannya acara ulang tahun sekolah gue yang entah ke berapa, gue jadi akrab sama waktu, seenggaknya gue harus kenal. Masalah jatuh cinta juga sekarang menjadi aneh, gue jadi susah ngomong sama cewek. Ceritanya waktu itu gue, belum cukup lama, gue duduk di gazebo sekolah, gue melihat adek kelas gue. Cantik dan kalem, waktu itu gue cuma berdua sama teman gue. Gue mulai berpikir untuk bisa, seenggaknya bisa ngomong dulu sama cewek. Dalam hati gue berpikir, lalu melihat sekeliling, ternyata gue masih berada dirumah yang lama.