Lomba 17-an Anak Millenial

Tanggal 17 Agustus, akan dilaksanakan peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 73. Beberapa hari sebelum 17 Agustus, biasanya diadakan lomba hingga menjelang hari H. Di Indonesia, sudah tidak asing lagi dengan kalimat "millenial" atau generasi yang lahir pada tahun 1980-2000. Gue juga baru baca itu dari Google. Dan, yang gue ngga tahu, dibeberapa pencarian, generasi millenial sudah dikelompokkan dengan beberapa jenis.

Pengalaman ke rumah Nenek.

Kali ini, gue bukan mau bahas jenis-jenis milenial. Berhubungan dengan 17-an, gue mau bahas lomba 17-an versi millenial. Ada beberapa yang mulai terbesit, dan inilah beberapa diantaranya.

Lomba Adu Mulut

Nah, lomba ini mungkin akan menjadi ajang paling berkelas. Persoalannya, perwakilan dari tiap RT punya satu ibu-ibu yang mulutnya paling pedas untuk diadu. Awalnya hanya saling sindir seperti ini.

"Sepatu kau baru yah." kata Ibu RT 1.

"Yah barulah, suami baru pulang dari luar kota." respon Ibu RT 3.

"Oh, kirain jaga lil,.. ups."

Jika sudah begitu, juara bukan lagi prioritas, tapi rambut.

Lomba Makan Sushi

Nah, ini untuk cewek-cewek yang ngaku selebgram yang isi insta storynya pas weekend makan Sushi. Yang kalau boomerang kepalanya patah kanan, bahunya patah kiri. Terus kalau video, pasti manggil temannya,"Yuhuuu." temannya balik, terus balik nyapa,"Yuhuu." kemudian nutup mulut.

Ngga kebayang, jika beberapa tahun kedepan, sushi menggantikan kerupuk. Dan yang terjadi, para cewek-cewek yang ngaku selebgram ini lomba sambil boomerang.

Ini sudah sangat biasa dalam kehidupan Instagram. Beberapa tahun lagi, mungkin Production House sinetron akan mengangkat ini sebagai sebuah kisah: "Cintaku Sebatas Boomerang." atau "Pertemanan Yuhuu Dan Kisah Didalamnnya."

Lomba Panjat Sosial

Di Sosial Media, ngga jarang teman-teman gue minta promote di akun gue. Jujur, gue nolak secara halus. Bukan karena gue sombong. Toh, followers gue juga  ngga gitu  banyak. Beli nasi kuning aja belum cukup. Ada hal yang tidak gue sukai dari sistem  promote ini. Dan itu yang banyak dilakukan  oleh orang-orang.

Nah, kebanyakan  orang, isi snapgramnya sudah titik-titik kayak Awkarin bukan  karena kebanyakan  pekerjaan  yang  harus diposting atau endorse yang  harus dimasukkin. Tapi karena promote yang setelah yang satu sudah  dipromote-kan di Snapgram, teman yang lain minta. Dan begitu terus. Ini gue bilang adalah panjat sosial, meski ujung-ujungnya mereka  akan bilang,"Ntar gue promote balik."

Dalam kasus ini, orang-orang  yang suka manjat sosial ini, diperkumpulkan disebuah lomba. Yang didalamnya, terdapat sebuah kayu yang sudah dilumuri oli. Untuk hadiah, sudah digantungkan promote endorse di Instagram Awkarin atau Ayu Ting Ting.

Lomba Balap Jari

Untuk lomba ini, terkhusus kepada para netijen yang jarinya lebih dulu daripada otaknya. Asik kan. Kata itu gue juga dari hasil interview di YouTube. Dan, menurut gue, akan sangat menarik menyaksikan lomba ini. Ketika netijen satu menghina Bowo, netijen yang lain menyudutkan perempuan yang selalu bersama Bowo, atau netijen yang mengatakan beberapa influencer mengambil duit dari nama Bowo.

Beberapa lomba ini adalah yang tertinggi dari yang ada. Masih banyak lagi, seperti lomba memasukkan otak kedalam botol atau lomba tarik ucapan. Eh. Intinya, lomba 17-an adalah salah satu cara merayakan kemerdekaan. Dan untuk beberapa orang, ini adalah satu tahun dari mereka kembali merasa anak-anak.