Dua Kabar Buruk

Beberapa minggu ini, saya jarang publish diblog ini. Bukan karena saya cukup sibuk sehingga tidak punya waktu untuk mengisi blog ini. Tapi, beberapa bulan yang lalu, laptop saya mulai kambu dari penyakit lama. Beberapa keyboard seperti 6, Y, H, dan N sangat sulit untuk ditekan. Untuk mengetik itu saja, saya butuh tenaga ekstra.

Umur laptop saya memang tidak bisa dibilang muda. Usia laptop ini, sudah hampir 7 tahun kalau tidak salah ingat. Itu hadiah ulang tahun saya, sebuah laptop Toshiba Satelite C840 berwarna hitam dari orang tua. Rasanya senang sekali waktu itu. Beberapa bulan setelahnya, saya juga dibelikan modem. 

Sekarang, kondisi laptop ini sudah tidak segagah dulu. Sendinya sering pegal linu, daya tahannya sering drop, bahkan sudah tidak bisa diajak main lagi. Jadinya, saya hanya memakai laptop ini untuk menonton film, mengerjakan tugas, dan menulis blog.

Dan sekarang, keyboardnya mulai susah diajak kompromi. Salah satu anjuran yang pasti disarankan adalah memakai keyboard usb. Sudah. Tapi, lagi-lagi laptop ini telah punya banyak masalah, termasuk usb. Jadi, saya mulai bingung, karena tidak lagi bisa mengerjakan tugas dan menulis di blog. Laptop ini tinggal punya satu fungsi; nonton film.

Sejak itu, postingan blog mulai tidak karuan. Kadang malas nulis karena susah ngetik. Beberapa kali ada pikiran buat cerpen lagi, tapi lagi-lagi malas karena ngetiknya susah. Akhirnya, ada pikiran untuk mengganti laptop. Tentu saja tidak semudah menjentikkan jari Thanos. Uang yang dibutuhkan tidak sedikit, mengingat saya mau beli sekalian dengan spek menengah. Biar bisa tahan lama, dan dipakai buka aplikasi berat dan main game.

Penyisihan uang mulai saya lakukan. Rencananya, awal tahun depan sudah bisa kalau saya tetap pada rencana nabung. Tapi, setahun bukan waktu yang cepat. Maka dari itu, saya berpikir untuk memperbaiki laptop. Setidaknya untuk menemani setahun ngumpul uang.

Yang pertama, adalah mencarikan laptop saya casing baru. Casing laptop sekarang sudah hancur dan patah pada bagian engsel, jadi harus digantik dengan yang baru. Berminggu-minggu mencari, dari toko online satu ke toko online yang lain. Sampai-sampai, saya searching di Facebook tentang casing ini. Baru saya tau kenapa sulit, karena memang langka. Banyak juga yang nyari.

Saya tentu tidak lekas putus asa. Disuatu malam yang gabut, saya menemukan satu harapan. Sebuah akun, yang saya harap bisa memberi saya sedikit harapan. Saya chat, lalu meminta nomor WA agar lebih intim. Dia kemudian memberi saya foto casingnya. Berwarna biru, meski tidak terlalu saya suka namun saya juga lebih butuh. Kami sudah deal-dealan sebelum saya bertanya harga, kaget. 450 tidak kurang.

Yang saya lakukan tentu saja mencari alternatif lain. Tiga hari kemudian, saya kembali menemukan satu akun Facebook dengan profil spare part komputer/laptop. Saya tanya, apakah casing C840 ready. Katanya, Senin masuk. Menunggulah saya untuk hari Senin. Tak ada kabar. Beberapa kali saya chat, kemudian dibalas tinggal C800. Katanya setipe. Kembali, saya minta nomor WA. Kami saling chat, beberapa kali saya bertanya. Dan tentu saja, yang ini harganya cocok.

Sampai sekarang, kami masih saling bernegosiasi. Katanya, akan dikirim hari ini. Doakan saja casing ini mendarat dengan mulus. Dan bisa ngumpul buat biaya pasang dan service laptop.

Kabar buruk kedua, burung saya, maksudnya, kami punya burung peliharaan di rumah. Sering kami panggil Nuri. Warna bulunya dominan merah. Dirawat sejak adik bungsu saya kecil, kira-kira sudah 7 tahun lebih. Kira-kira, seumur laptop saya juga lah.

Nuri dan Majikan.
Dan, Nuri, pada tanggal 5 Februari. Beberapa hari sebelum meninggal, Nuri memang jarang teriak. Saat kami tau Nuri meninggal, seisi rumah berkabung. Soalnya, bertahun-tahun Nuri tinggal bersama kami. Karena dia tidur di toilet rumah, setiap malam ketika saya sikat gigi, Nuri selalu nyaut-nyaut.

Kami sedih, perlahan kami masih sering ingat kebiasaan tiap hari. Kasih makan pisang, atau apa aja yang kami makan. Masukin dia di kandang, keluarin kalo malam. Ngomelnya Mama waktu Nuri ee di dalam rumah. Kami rindu kebiasaan itu. Terutama Bapak, yang dekat dengan Nuri. Juga Tante yang nangis. Nuri, kami rindu.


Comments

  1. Yang lama akan digantikan yang baru
    Yang tua akan dganikan yang muda
    Tidak ada yang abadi

    ReplyDelete
  2. Turut berduka atas kepergian Nuri Kaka, semoga ada Nuri Nuri yang lain selanjutnya

    ReplyDelete
  3. Oh laptop oh Nuri, turut berdukacita :(
    Semoga segera dapat casing yang pas ya biar si laptop bisa diajak kerjasama lagi.
    Untuk Nuri, aku ga bisa berkata apa2. Pasti sedih deh ditinggal kesayangan gitu. RIP Nuri :)

    ReplyDelete
  4. Sabar ya Rahul. Aku tahu laptop dan burung alias nuri sama sama penting untuk hidupmu semoga segera dapat yg baru ya

    ReplyDelete
  5. yang patah tumbuh, yang hilang berganti~~~

    Turut berduka cita atas meninggalnya Nuri, semoga bisa tabah ya. Juga semoga laptopnya bisa beneran dapat casenya dan uang untuk beli laptop baru cepat terkumpul

    ReplyDelete
  6. Turut berduka ya Rahul, walau kayak merasa lucu aja baca kabar buruk ini. Duh, maafkan saya😅 ya, orang berduka emang harusnya dihibur ya bukan dibuat makin berduka.

    Btw sebaiknya menggunakan kata mati ya untuk hewan.

    ReplyDelete
  7. Saya juga punya laptop umurnya kini sudah 9 tahun. Masih ada tapi sudah tidak kugunakan karena ada laptop dipinjamkan kantor. Ingin dijual tapi belum ada yang minat beli. hahaha
    Kalau sekarang laptop kak Rahul masih dipakai kah? atau sudah ada yang baru?

    BTW turut berdukacita ya atas kepergiaannya Nuri

    Oia, sudah lama ga mampir sini, sekarang layoutnya baru nih. Cakep tenan! Makanya mampir di pos ini karena muncul di beranda hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts